in

Meragukan Vaksin, Rocky Gerung : Jutaan Orang Akan Jadi Kelinci Percobaan

Fajar.Ikhtisar.net_Dalam upaya memberantas pandemi Covid-19, pemerintah berupaya untuk mendatangkan vaksin yang berasal dari luar negeri.

Vaksin yang rencananya digunakan pemerintah salah satunya adalah vaksin yang berasal dari China. 

Stok vaksin ini diketahui akan diterima oleh pemerintah Indonesia pada bulan November 2020. Vaksin ini diantaranya adalah Sinovac, Sinopharm, dan Cansino yang sudah dibeli oleh pemerintah. 

Pemerintah membeli ketiga vaksin ini dengan beralasan bahwa ketiganya sudah lolos uji klinis pada fase ketiga. 

Terkait dengan datangnya vaksin ini, pemerintah akan melakukan percobaan terhadap 1.620 relawan di Indonesia yang disuntikkan vaksin Sinovac. Jika percobaan ini sudah selesai, maka akan dilakukan riset eksposur untuk melihat secara detail.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Dany Amrul Ichdan dalam sebuah acara di Tv One meminta kepada masyarakat untuk tidak mempersepsikan terkait dengan vaksin China yang ditolak oleh Brazil.

Menurutnya hal ini karena sikap politis dari Presiden Brazil Bolsonaro, bukan dari sisi kesehatan. 

“Itu kan faktor politis karena ada desakan dari grass root politis,” ujar Dany.

Dany juga mengatakan bahwa setelah vaksin ini disuntikkan, maka akan dilakukan uji eksposur untuk melihat secara detail apakah vaksin ini aman digunakan dan aman untuk didistribusikan. 

Namun, pernyataan Dany dipertanyakan oleh Fadli Zon. Menurut Fadli Zon, vaksin yang dibuat oleh China meragukan.

ini sejalan dengan sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berbeda pendapat dengan pemerintah terkait dengan vaksin ini.

Fadli Zon juga mengatakan bahwa pemerintah penting untuk mempertimbangkannya agar mendapatkan kepercayaan dari rakyat. 

“Nomor satu itu modalnya pemerintah kepercayaan rakyat. Kalau rakyat sudah tak bicara lagi nanti bagaimana,” tutur Fadli.

Sejalan juga dengan Fadli Zon, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa pembelian vaksin ini terkesan dibuat cepat-cepat tanpa mempertimbangkan beberapa aspek, sama seperti pembuatan UU Cipta Kerja. 

“Sama kayak Omnibus Law itu dipercepat, buru-buru, yang terlambat itu mikirnya,” tandas Rocky.

Rocky heran terkait dengan ucapan Dany terkait dengan riset eksposur yang dilakukan di tahap fase ketiga. Menurutnya, seharusnya jika vaksin ini sudah siap, maka tak perlu lagi dilakukan riset eksposur.  

“Kalau sudah selesai buat apa diriset eksposurnya. Itu artinya kita mau tunggu gagalnya vaksin itu. Karena itu logisnya kan,” kata Rocky.

Rokcy juga mengatakan bahwa jika uji vaksin itu belum selesai, ia menyindir bahwa pemberian vaksin pada bulan November 2020 nanti akan membuat jutaan orang Indonesia menjadi sampel terlebih dahulu.

“Jadi November, sekitan juta orang Indonesia akan jadi sampel dulu. Kan begitu kan, kan belum diizin edarkan. Akan jadi kelinci percobaan”, pungkas Rocky.***

Rekomendasi

Jokowi Siaga Satu! PDIP Mencium Upaya Kudeta Orang Kepercayaan Presiden

Ada BLT UMKM Tahap II, Ini Syarat hingga Cara Mendapatkannya