Banner Kicaw

Kisah Mahasiswi Cantik Bongkar Celengan Lalu Dibagikan untuk Warga Terdampak Corona

31

MANADO – Berangkat dari keprihatinannya melihat warga kurang mampu dan warga yang terdampak Corona Virus Disease (Covid-19) membuat Syalomita Putri Thamsil tergerak hatinya. Apalagi mendengar cerita adik-adiknya bahwa masih banyak warga yang kurang mampu yang perlu dibantu segera.

Gadis manis berusia 18 tahun itu pun nekat membongkar celengan pribadinya untuk ikut membantu meringankan beban warga kurang mampu yang ada di sekitarnya.

Uang dari hasil membongkar celengan itu dibelikannya 300 paket bahan pokok berupa beras premium 4 Kg, minyak goreng 1 liter, Mie Instant 2 bungkus, sekotak kue kering, Susu cair 1 Kaleng, ikan kaleng 2 buah, teh celup 1 kotak, tepung 1 Kg, 2 bungkus bihun 2 bungkus dan satu bungkus sedang kopi bubuk.

“Sebenarnya apa yang saya lakukan sangat kecil artinya. Tapi saya terketuk saat ketiga adik adik saya yang masih sekolah di SD mengungkap bahwa masih banyak warga kurang yang mereka lihat yang harus segera di bantu,” ujar Syalom, sapaan akrabnya kepada okezone, Senin (4/5/2020).

Usai membeli bahan pokok tersebut, Syalom kebingungan mencari cara untuk membagikannya, namun orangtuanya menyarankannya untuk jalan sendiri dan membawa langsung bantuan tersebut.

Akhirnya dengan dibantu oleh tiga orang adiknya, gadis berparas cantik itu membagikan sendiri bahan pokok tersebut kepada warga di pelosok-pelosok Kota Manado terutama area perkebunan terpencil dan para tukang angkut sampah.

“Keluarga saya mendukung kegiatan ini, karena bagi mereka kegiatan ini juga bisa menjadi kegiatan saya saat pendemi saat ini,” tutur mahasiswi semester dua Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta

Beberapa warga yang terlihat tinggal di rumah sangat sangat sederhana berlantai tanah menjadi sasarannya. Selain itu juga, aksi bagi-bagi kebutuhan pokok dan masker ini juga berlangsung di Klinik Anak Estella di RSUP Prof Kandouw Malalayang. Disini, putri dari Eni Thamsil ini membawa 60 paket susu kemasan pada anak anak dan perawat.

Banner Kicaw

“Senang rasanya bisa berbagi. Walau ini sedikit dan sangat terbatas, tapi setidaknya ini bisa menjadi bantuan selagi mereka menunggu bantuan langsung dari pemerintah kita yang juga sudah siap penyaluran nya,” tutur Syalom.

Aksi Syalom dan ketiga adiknya ini masih akan terus berlanjut, bukan hanya di Kota Manado saja, mereka berencana akan melanjutkan aksinya sampai ke beberapa daerah yang ada di Minahasa Selatan (Minsel), yang akan dibagikan langsung pada orang orang tak mampu dan tempat ibadah yang ditemuinya.

Rangga, adik bungsu dari Syalom mengaku jiwa sosial dan rasa untuk saling berbagi dan menolong sesama sudah menjadi bagian penting yang dipelajari mereka sejak kecil.

“Ayah dan Ibu sejak kecil, sudah mengajarkan kami untuk selalu membantu orang yang kesusahan,” tambah Rangga.

Warga yang mendapat bantuan pun mengaku kaget ketika didatangi oleh Syalom. Mereka tidak pernah menyangka akan mendapat bantuan.

“Kami memang sangat membutuhkan bantuan ini. Ayah anak anak, baru saja meninggal bulan lalu,” ungkap Wi Wanto, sambil mengucapkan rasa terima kasihnya pada si mahasiswi mungil ini.

(kha)

Sumber : Okezone

Apa pendapatmu?
You might also like