Banner Kicaw

Ini 10 Perempuan Terpegah & Tervokal di Tengah Pandemi Covid-19, Termasuk Najwa Shihab

30

Tepat di momen Hari Kartini, inilah 10 daftar perempuan Indonesia yang terkenal berjuang keras di tengah pandemi virus corona. Siapa sajakah sosoknya?

Pada peringatan Hari Kartini, 21 April 2020, Indonesia Indicator (I2) mengeluarkan riset berjudul ” Perempuan Terpegah dan Tervokal di Tengah Pandemi Covid-19″.

Riset ini mencatat 10 perempuan yang paling banyak diberitakan media online terkait pandemi Covid-19 di Indonesia dalam periode 1 Maret-17 April 2020.

“Ada 912.315 berita tentang pandemi Covid-19 yang ditulis 2.479 media online Indonesia,” ujar Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2020)

Data itu dianalisis secara real time menggunakan sistem Intelligence Media Management (IMM) yang berbasis Artificial Intelligence.

Hasilnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menduduki posisi pertama perempuan terpegah dengan 5.536 berita.

Terpegah memiliki makna lebih netral ketimbang istilah populer yang berarti terkenal dan disukai.

“Sebagai gubernur, Khofifah aktif bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menangani pandemi Covid-19,” ujar Rustika.

Khofifah juga selalu mengimbau warga untuk menerapkan physical distancing dan terus memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di Jawa Timur.

Posisi kedua diisi Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan 4.279 berita.

Pemberitaannya berhubungan dengan kebijakan ekonomi untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19.

Salah satunya, pencairan anggaran bantuan sosial Program Keluarga Harapan senilai Rp 16,4 triliun untuk membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19

Di posisi ketiga, ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan 1.774 berita.

Pemberitaan tentang Retno berkaitan dengan kemitraan Indonesia dengan sejumlah negara untuk menjamin keamanan lalu lintas manusia antarnegara, serta rantai pasokan alat kesehatan.

“Retno dan kementerian yang dipimpinnya juga terus memantau kesehatan WNI di luar negeri,” kata Rustika.

Ada pun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menempati posisi keempat dengan 1.678 berita.

Sementara, posisi kelima diisi Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati (1.585 berita).

Bupati Bogor Ade Yasin ada di posisi keenam dengan 1.428 berita, disusul Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (1.244 berita).

Ada pula nama jurnalis Najwa Shihab (1.220 berita), dan Ketua DPR Puan Maharani (1.046 berita).

Seluruh nama ini menjadi sosok yang paling banyak ditunjuk terkait dengan kinerja dan aktivitas, khususnya pada isu pandemi.

Banner Kicaw

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mendapat 1.045 berita, menjadi figur nomor 10 yang paling banyak diberitakan media.

Cellica diberitakan media karena menjadi salah satu bupati perempuan pertama yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Dalam konteks perempuan terpegah, kata Rustika, posisi figur perempuan itu adalah sebagai objek. Artinya, figur yang dirujuk oleh media.

Paling vokal dalam pemberitaan pandemi Covid-19

I2 juga mencatat 10 perempuan tervokal atau paling banyak bersuara (influencer) dalam pemberitaan pandemi Covid-19.

“Perempuan tervokal dipilih karena pernyataannya paling banyak dikutip media,” kata Rustika.

Di posisi pertama terdapat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 14.554 pernyataan.

Media banyak mengikuti jejak Khofifah dalam penanganan Covid-19 di daerahnya.

Mulai dari aktivitasnya secara langsung ke lapangan, memberikan semangat kepada tim, PSBB, penyebaran pandemi di Jatim, serta imbauan physical distancing.

“Media melihat dan memberi framing positif pada berbagai kebijakan dan aktivitasnya dalam menangani pandemi.”

“Selain pro aktif terhadap berbagai hal, perbedaan pandangan antar wilayah dan gubernur juga relatif teredam,” ujar Rustika.

Posisi kedua, diisi Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan 11.723 pernyataan. Sementara, posisi ketiga diisi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan 2.831 pernyataan.

“Kreativitas Risma dalam penanganan pandemi Covid-19, kecepatan dalam menangani isu, membuat banyak pernyataan Risma yang dikutip media,” ucap Rustika.

Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ada di posisi posisi keempat dan kelima, masing-masing 2.535 dan 2.510 pernyataan.

Sementara, Ketua Tim Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan, ada di posisi keenam dengan 2.469 pernyataan.

Berikutnya ada Bupati Bogor Ade Yasin dengan 2.246 pernyataan, dan Jurubicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung, Reihana dengan 2.046 pernyataan.

Kamudian, Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Widyastuti ada 1.975 pernyataan, dan Jurubicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dengan 1.817 pernyataan.

Menurut Rustika, dua besar posisi perempuan terpegah dan tervokal terkait pemberitaan mengenai pandemi Covid-19 diisi dua nama yang sama, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Sri Mulyani.

Jumlah berita dan pernyataan keduanya yang ditulis media terlihat berbeda jauh dari perolehan tokoh perempuan lain.

“Khofifah dan Sri Mulyani menjadi tokoh perempuan paling populer dalam pemberitaan media online tentang pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Rustika lagi
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Apa pendapatmu?
You might also like